- Back to Home »
- MANUSIA dan KEADILAN(Tugas Individu)
MAKALAH
MANUSIA DAN KEADILAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : FREDY
CANTONGA
KELAS : 1IA02
NPM : 52417437
PROGRAM STUDI :
TEKNIK
INFORMATIKA
SOSIAL
BUDAYA DASAR
FAKULTAS TEKNIK & PERENCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan
yang berarti.
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah yang berjudul manusia dan
keadilan ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih
kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah
ini,
Kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Hormat kami,
Penyusun
Negara ini membutuhkan keadilan untuk bisa menata
kembali kehidupan bernegaranya. Dalam berbagai tayangan di televisi dapat
kita lihat bahwa betapa tidak ada jaminan kepastian akan hukum dan keadilan
dalam berbagi ruang di negara kita, contoh kasus yang begitu menarik kita
adalah masalah penahanan mantan Kabareskrim Susno Duadji, terkait kasus arwana
yang sebenarnya belum jelas dan tidak perlu untuk dilakukan penahanan. Kasus
arwana ini sebenarnya masih terkait dengan terkuaknya kasus penggelapan pajak
oleh Gayus tambunan. Namun sepertinya polisi lebih memilih untuk menyelesaikan
kasus arwana terlebih dahulu, daripada Gayus. Bagaimana dengan kasus sejenis
yang menyangkut penggelapan pajak dengan rasio yang lebih besar daripada Gayus
?
Pertanyaan ini semakin menghilang dengan semakin kurang bergemanya kasus
ini. Sama dengan kasus Century yang semakin membungkam. Padahal sempat kasus
ini menjadi top headline dari semua pemberitaan di setiap media. Apakah selalu
begini yang terjadi di indonesia ? maksudnya, akankah setiap kasus yang booming
menjadi pemberitaan di setiap media tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa
penyelesaian yang jelas ? mengapa kita tidak pernah tuntas dalam menyelesaikan
sebuah permasalahan ?
Pertanyaannya semakin berlanjut bila kita ingat kembali beberapa
kasus yang sempat menarik perhatian khalayak, yaitu kasus dimana ada seseorang
nenek yang terpaksa mencuri cokelat dan dengan mudahnya langsung dipenjarakan.
Lalu ada juga kasus 2 orang lelaki yang terpaksa menginap di penjara hanya karena
mencuri semangka. Apakah ini yang disebut adil ? pembenahan seperti apakah yang
harus kita lakukan agar keadilan benar-benar bisa ditegakkan ?
Kasus-kasus kecil begitu mudahnya diselesaikan, walaupun terkesan kurang
adil, dan berlebihan. Sementara orang-orang dengan kasus yang begitu besar,
tidak terselesaikan, bahkan banyak dari mereka yang keburu meninggal sebelum
kasusnya diselesaikan. Sepertinya kita membutuhkan pemimpin yang bukan hanya
tegas, tetapi bisa mensinergiskan semua kekuatan yang ada, baik dari kekuatan
politik, militer, dan kekuatan yang bersal dari aspirasi masyarakat sehingga
fokus pada pembenahan tidak terpecah. Yang selalu saya lihat adalah, begitu
banyaknya kepentingan para elite yang berkuasa sehingga sehingga sering kali
terjadi tarik menarik kekuasaan, dan politik saling menjatuhkan. Bentuk koalisi
yang diadakan hanya sekedar sebagai ajang untuk menarik kekuasaan, bukan
sebagai penyatuan visi indonesia. DPR bukanlah pencerminan dari apa yang
diinginkan oleh masyarakat, melainkan aspirasi partai.
Kesimpulan
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan
kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang.
Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati
nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak
sesuai dengan hati nuraninya. Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang
lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.
SUMBER
Notowidagdo, rohiman, haji, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan Hadist,
rajawali pers, Jakarta, 2000
Mustofa, ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, solo,1997
Http/www.carin4mzil.blayspot.com
SOLUSI:
Janganlah kita berlaku tidak adil terhadap orang lain. Karena
dengan berlaku adil kita bisa mencapai ketentraman dan kemakmuran
antar sesama manusia.
PENGALAMAN
Saya dulu pernah bersikap tidak adil kepada sesama,
dikarenakan saya dulu orangnya egois, tidak mau memberi satu sama lain.. Tapi
setelah ada yang menceramahi saya supaya tidak egois, saya langsung berubah
menjadi lebih baik lagi dan tidak egois dan adil kepada sesama manusia....
SOLUSI DARI PENGALAMAN
Harus
diceramahi terlebih dahulu oleh orang yang dekat dengan saya supaya mengerti.